Kaos
tidak ada habisnya dikonsumsi oleh manusia. Sesuai dengan kebutuhan
sandang, pangan, papan. Dimana kata sandang sendiri adalah pakaian dan
kaos masih ada diranah pakaian tersebut. Dari jaman dulu sampai sekarang
banyak perubahan dan perkembangan pada industri clothing saat ini.
Dulu kita kenal kaos dengan model sablon yang dijual didistro-distro dengan mengandalkan kekuatan typography dan gambar dengan model pisah warna. Pada saat itu kaos digandrungi oleh anak remaja khususnya anak sekolah. Pada jaman dulu sekali saya sudah sering berkunjung kedaerah taman suropati di kawasan bandung.
Pada
saat itu saya membuatkan kaos untuk sekolahan Budi Utomo dan Dos-Q
Garuda. Saya dan kawan saya ke Bandung menaiki sarana transportasi
Kereta Api. Bukan hal yang mudah juga dalam perjalanan, dimana banyak
sekali rintangan yang harus dihadapi untuk sampai disana.
Adapun jenis teknik pengerjaan pada pembuatan kaos sebagai berikut :
1. Sablon Pisah Warna
Waktu
pengerjaan kaos pada saat itu sangat lama. Pengerjaan kaos untuk 100
pcsnya bisa memakan waktu 1 bulan. Hal itu disebabkan karena banyaknya
pesanan dan dikerjakan secara manual. Bandung menjadi tempat favorit
dalam pembuatannya.
2. Sablon Sparasi (Warna Gradasi, dan full Colour)
Tahun
1995, kemajuan dibidang sablon meningkat dengan bisa membuat sparasi
gambar. Dimana screen untuk sparasi ada dan akhirnya bisa membuat sablon
untuk gambar yang berjenis sparasi. Sampai sekarang sablon sparasi
masih menjadi favorit. Berikut contoh hasil dari sablon sparasi buatan
dari fabian studio :
Semakin kesini alat sablonnya semakin canggih, kalau dulu satu orang 1 secreen pada saat sekarang sudah bisa 1 orang 5 screen dengan menggunakan rotary screen. Jenis tinta yang digunakan untuk jenis screen ini adalah : Plastisol, rubber, dll.
3. Mesin Press (sublimasi).
Seiring perkembangan jaman, pada tahun 2008 akhir keluar mesin press yang mengambil analogi transfer gambar. Gambar diprint dimedia kertas khusus dan dipindahkan melalui mesin press menggunakan suhu yang tinggi. Berikut contoh mencetak kaos dengan menggunakan mesin Press :
Keunggulan mesin ini adalah mudah, cepat dan aplikatif. Perihal yang dimaksud dengan aplikatif adalah kita dengan mudah memindahkan gambar apapun kedalam kaos. Kekurangan pada mesin ini adalah : biaya produksi menjadi tinggi karena membutuhkan listrik yang besar untuk hasil yang baik (1000 watt).
Bahan yang digunakan untuk mesin press ini juga lebih mudah prosesnya menggunakan TC dengan campuran cotton. Berbeda dengan sablon manual yang bisa menggunakan bahan apa saja, kalau mesin ini hanya bahan tertentu.
Walaupun bisa menggunakan bahan cotton 100 persen, hanya saja pengerjaannya menjadi sedikit lebih sulit. Karena harus menggunakan kertas khusus dengan tinta yang khusus juga.
Jenis tinta pada printer menggunakan 2 jenis, yang pertama tinta sublime dan tinta khusus untuk bahan cotton.
3. Teknologi digital Print (DTG)
Tahun 2012 ditandai dengan keluarnya mesin printer yang bisa untuk kaos. Nama teknologi ini adalah DTG (Digital To Garment). Kalau awal-awal mesin ini keluar sangat mahal sekali, sekarang kita sudah bisa mendapatkan paketan ekonomis untuk printer ini dengan harga yang ekonomis pula (biasa Indonesia apa juga bisa ditiru).
Teknik ini sama dengan teknik print pada kertas. Kaos langsung dicetak pada printer dan langsung keluar dan jadi deh. Simple cepat dan mudah. Contoh menggunakan teknik DTG milik Fabian Studio bisa dilihat dibawah :
Kelebihan dari DTG ini adalah :
Semakin kesini alat sablonnya semakin canggih, kalau dulu satu orang 1 secreen pada saat sekarang sudah bisa 1 orang 5 screen dengan menggunakan rotary screen. Jenis tinta yang digunakan untuk jenis screen ini adalah : Plastisol, rubber, dll.
3. Mesin Press (sublimasi).
Seiring perkembangan jaman, pada tahun 2008 akhir keluar mesin press yang mengambil analogi transfer gambar. Gambar diprint dimedia kertas khusus dan dipindahkan melalui mesin press menggunakan suhu yang tinggi. Berikut contoh mencetak kaos dengan menggunakan mesin Press :
Keunggulan mesin ini adalah mudah, cepat dan aplikatif. Perihal yang dimaksud dengan aplikatif adalah kita dengan mudah memindahkan gambar apapun kedalam kaos. Kekurangan pada mesin ini adalah : biaya produksi menjadi tinggi karena membutuhkan listrik yang besar untuk hasil yang baik (1000 watt).
Bahan yang digunakan untuk mesin press ini juga lebih mudah prosesnya menggunakan TC dengan campuran cotton. Berbeda dengan sablon manual yang bisa menggunakan bahan apa saja, kalau mesin ini hanya bahan tertentu.
Walaupun bisa menggunakan bahan cotton 100 persen, hanya saja pengerjaannya menjadi sedikit lebih sulit. Karena harus menggunakan kertas khusus dengan tinta yang khusus juga.
Jenis tinta pada printer menggunakan 2 jenis, yang pertama tinta sublime dan tinta khusus untuk bahan cotton.
3. Teknologi digital Print (DTG)
Tahun 2012 ditandai dengan keluarnya mesin printer yang bisa untuk kaos. Nama teknologi ini adalah DTG (Digital To Garment). Kalau awal-awal mesin ini keluar sangat mahal sekali, sekarang kita sudah bisa mendapatkan paketan ekonomis untuk printer ini dengan harga yang ekonomis pula (biasa Indonesia apa juga bisa ditiru).
Teknik ini sama dengan teknik print pada kertas. Kaos langsung dicetak pada printer dan langsung keluar dan jadi deh. Simple cepat dan mudah. Contoh menggunakan teknik DTG milik Fabian Studio bisa dilihat dibawah :
Kelebihan dari DTG ini adalah :
Mudah
dan cepat, selain itu gambar juga gampang diaplikasikan kedalam kaos.
Proses ini jauh lebih mempersingkat waktu pengerjaan dibandingkan dengan
manual.
Kekurangan dari DTG ini adalah :
Harga lebih mahal dari sablon biasa, ketahanan gambar dikaos tidak sekuat dengan sablon manual.
Pada teknik DTG ini sudah bisa menggunakan bahan cotton 100 persen dan teknik ini sekarang sedang diminati oleh beberapa usahawan kaos.
4. Teknik Air Brush
Teknik ini terbilang sangat unik dan memerlukan keterampilan yang cukup tinggi. Kalau Air Brush pertama sering kita lihat diimplementasikan kepada motor, pada saat sekarang ini Air brush bisa digunakan untuk kaos.
Unik dan keren, dua kata yang bisa saya ungkapkan pada rasa kaos ini. Dimana pengerjaan tidak bisa dua kali untuk pembuatan gambar yang sama. Pasti ada saja perbedaan ketika dibuat untuk yang kedua kali. Peminat kaos Air Brush ini pun terbilang tidak sedikit, itu dikarenakan keunikannya.
Pada saat kaos yang kita pakai atau gunakan hanyalah milik kita sendiri (tidak ada duanya) maka itu dijadikan sensasi tersendiri oleh penikmat dari kaos air brush ini.
Bisa dibayangkan dong untuk harganya ?
Iya benar sekali, harga untuk kaos yang menggunakan teknik air brush ini memang terbilang cukup mahal dibandingkan semua teknik diatas. Ini dikarenakan pengerjaannya yang handmate dan juga membutuhkan keterampilan yang lebih.
Nah sekarang tinggal pilihan Anda ingin menggunakan kaos model apa ?
Semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Terkadang kita harus mengetahui proses untuk bisa mengkalkulasikan waktu pengerjaan untuk produksi kaos untuk kebutuhan kita sendiri.
Sebagai contoh, jika kita ingin membuat kaos untuk event dan digunakan sebentar, maka pilihannya bisa menggunakan DTG atau Mesin Press. Saya sering sekali mendapat deadline 3 hari untuk pengerjaan kaos 200 buah dan itu bisa selesai.
Ingin yang tahan lama, maka Anda bisa menggunakan teknik sablon dengan menggunakan Screen. Bila ingin yang unik dan Anda menjadi satu-satunya pemilik kaos dari gambar itu maka Anda bisa tentukan pilihan kepada teknik Air Brush.
Artikel :
Arie fabian blog -
Fabian Studio -