Pada
postingan saya sebelumnya saya pernah bicarakan, ketika saya tidak
lulus di IT akhirnya saya menemukan satu kesibukan baru yang menantang
yaitu dunia printing. Maka ditahun 2005 akhirnya saya mencoba
mempelajari tentang dunia printing. Saat itu saya merasa sangat
beruntung sekali karena saya sudah sempat kuliah IT selama 4 tahun. Apa
hubungannya kuliah IT saya dengan dunia percetakan ?
Jawabannya
adalah banyak sekali. Dunia percetakan bergerak berdasarkan mesin dan
mesin sangat terintegrasi dengan dunia IT. Walaupun memiliki jalur yang
berbeda, namun saya merasakan sangat banyak kesamaan dari logika
berfikirnya.
Dalam
dunia printing saya masih menemukan komputer, laptop, server, hub, dan
jaringan minimal untuk mempertemukan satu komputer dengan komputer
lain.
Dalam
Dunia Printing sama halnya seperti dunia komputer. Mesin terus
berkembang, dan mesinpun terus mengupdate kecanggihannya (sama kayak
service pack diwindows).
Sekarang kita sudah bisa merasakan teknologi Printing 3 Dimensi. Dimana Mesin bisa membuat objek secara 3 Dimensi.
Terakhir
saya bekerja dicengkareng, saya masih bisa melihat bagaimana cara
kerjanya mesin laser untuk engrave kayu, accrylic sampai lempengan
besi.
Tapi
kini kita sudah bisa (minimal) melihat printer 3 Dimensi, hanya tinggal
menunggu waktu saja barang itu pasti hadir di Indonesia. Kita sama-sama
tahu bukan, Indonesia banyak orang tajir melintirnya, untuk menemukan
diferensiasi maka mereka tak akan sayang untuk menginvestasikan uangnya
demi sebuah mesin 3 dimensi ini.
Mesin
ini hampir sama dengan mesin terakhir yang saya lihat (mesin Laser)
secara logika bekerja. Mesin ini pasti menggunakan logika CAD dalam
membuat sebuah bentuk. Karena hanya software 3D yang mampu membuat
sebuah kedalaman dengan adanya sumbu Z.
Kalau melihat video pertama sangat mengerikan yah ?
Kalau
saja alat itu bisa bekerja pada putaran kunci yang dibuat dengan cara
scanning, dan memiliki hasil yang sangat luar biasa kerasnya, lalu
pertanyaannya bagaimana kalau senjata yang discan dan pelurunya yang
discan ?????
Bisa dibayangkan, pistol dari buatan 3D printing ini akan susah diatur secara regulasinya.
Bagaimana bisa kita membedakan bahwa mesin ini akan digunakan untuk kreatifitas semata ?
Mudah-mudahan
Negara kita bisa membuat sebuah aturan yang bijak disaat memang benar
mesin ini ada disekitar kita. Karena kalau saja ada pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab atas kepemilikan dari mesin ini, pasti akan ada
penyalah gunaan dalam membuat printingan 3 Dimensi ini.
Arie Fabian
Fabian Studio -