Pages

Kreatifitas untuk Semua Sektor Industri


Ketika Kita bicara permasalahan Industri sudah hampir semua lini menggunakan kreatifitas untuk membuat sebuah diferensiasi-diferensiasi antara produk yang dimiliki dengan produk kompetitor yang ada.

Jika Kita menganalogikan sebuah produk yang berada dikelasnya, maka hampir semuanya kelas-kelas tersebut dipenuhi oleh muridnya. Yang artinya, dalam bentuk klasifikasi produk sudah hampir bisa dipastikan akan memiliki atau akan "memiliki kompetitor" yang lebih dari satu. 

Kalau tidak percaya silahkan buktikan sendiri, Anda tinggal datang kesebuah store yang memajang sebuah produk berdasarkan katagori, maka satu katagori produk tersebut akan penuh berjejal produk yang mengisi katagori rak-rak tersebut. 

Diferensiasi memang ada, dari satu produk kepada produk lainnya, namun kalau kita bicara presentase perbedaanya itu sangatlah kecil. Antara produk satu dengan produk lainnya. Akan tetapi itu akan menjadi sangat jauh ketika kita sudah menggunakan jasa dari tangan-tangan yang kreatif. 

Storyline dibentuk, gambar dibuat, cerita disampaikan, persepsi akhirnya pun diarahkan. Setidaknya itulah yang memenangkan sebuah kompetisi untuk meraih hati dari calon konsumen. Hampir semua produk sudah melakukan konselling-konselling kepada penyedia jasa kreatif untuk membuat jurang pemisah antara produk yang dia miliki dengan pesaingnya. 

Dan ini pun akhirnya menjadi satu perang kreatifitas dalam menggarap hati calon konsumennya pun dimulai. Mereka mengemas dengan baik sebuah pesan, mereka menyampaikan dengan baik juga pesan yang telah mereka buat. 



Jika Kita melihat sekarang, hampir banyak sekali peranan ide-ide yang dilahirkan dari seorang kreator dalam menyampaikan pesannya lewat medium-medium yang  mereka sampaikan. Begitu juga dengan content dari pesan itu sendiri, beberapa puluh tahun silam, ketika Kita membuka sebuah media yang memang terpajang sebuah iklan, maka sudah hampir bisa dipastikan content akan berbunyi tentang orientasi produk. 

Walaupun saat ini juga memang masih ada yang menggunakan content tersebut, namun setidaknya sekarang sudah banyak juga yang menggeser contentnya kepada Orientasi brand mereka (Branding). Mereka hampir membuat sebuah brand seperti manusia, memiliki tujuan, lebih natural, dan selalu ingin menyapa para Audiensnya. 

Dan itu sangat akhirnya sangat dipahami oleh beberapa pelaku industri kreatif dalam hal mengelola sebuah Brand. Mereka bukan saja berbicara tentang produk yang mereka pasarkan akan tetapi mereka akan menyampaikan bahwa sebuah produk yang dikeluarkan oleh Brand A memang penting rasanya untuk bisa dipertimbangkan oleh para Auidensnya. 

Akhirnya memang akan terjadi satu proses alamiah yang dinamakan dengan loyalitas brand. Dimana akhirnya beberapa audiens mereka berubah menjadi konsumen dan sangat loyal kepada brand yang mana menurut mereka itu layak untuk mereka dapatkan. 


Anda kenal dengan brand diatas ? 
dan pertanyaan berikutnya, Anda kenal dengan foto orang yang berada dibawah ini ?


Kita pernah mengingat bukan, dimana Brand ini memiliki sebuah loyalitas yang tinggi dari para konsumennya. Dimana seorang Steve Jobs sudah sangat sadar untuk memasukkan peranan kreatif kedalam semua produk-produk yang dibuatnya. 

Mensasar segmen yang tepat, mengkomunikasikan produknya kepada pasar yang tepat, memilih tempat yang tepat maka hasil akhirnya sudah tidak perlu lagi kita bicarakan. Dimana saat itu Apple memiliki pasar tersendiri bahkan jauh dari Negeri pembuatnya seperti Indonesia. 

Kami dari Fabian Studio selalu menyampaikan sebuah produk memang harusnya memiliki diferensiasi dari kompetitornya. Apalagi bicara sebuah produk yang memang bukan pionir dikelasnya. Setelah diferensiasi dibuat, maka saatnya pesan disampaikan. 

Terkadang bagi beberapa produk yang memiliki diferensiasi yang kuat dari kompetitornya lebih mengejar Quantity pesan yang akan disampaikan kepada Audiensnya. Belanja slot Placement TV yang banyak, belanja Iklan di Media masa yang banyak, belanja Slot iklan disosial media yang banyak dan tidak sedikit juga yang berakhir dengan penderitaan yang tiada akhir, bangkrut. 

Berbeda dengan kondisi pada tahun 2001, dimana belanja dalam jumlah banyak saja sudah sangat cukup meraih sebuah awarness dari para audiens. Akan tetapi pada saat ini, Kita memang harus sangatlah jeli dalam membidik sebuah segmen yang akan kita incar. Dengan begitu akhirnya kita bisa memilih sebuah medium apa yang akan kita gunakan untuk penyampai pesan yang sudah kita kemas dengan kreatif. 

Pesannya sudah kreatif, salah dalam pemilihan media bisa menjadi bom bunuh diri bagi para pengusaha dalam mendorong produknya. Itu kenapa akhirnya Kita memang harus duduk bersama dengan team agency untuk membicarakan tentang medium tersebut. 

Satu kesatuan rangkaian tersebut banyak sekali menggunakan sebuah pemikiran yang kreatif, dimana akhirnya terbuatlah sebuah rangkaian iklan beserta dengan medianya dan diterima kepada audiensnya yang memang diinginkan. 

Pesan yang tepat, media yang tepat akan menghasilkan satu awarness yang baik kepada Audiens Anda. Ketika memang target sasaran Anda benar, maka hukum getok tular akan terjadi, bahkan bisa sampai kepada Audiens Anda yang memberikan rekomendasi kepada Produk Anda. Setidaknya itulah yang Kami namakan dengan kreatif. 

Salam Kreatif dari Kami, Sukses untuk Brand Anda, sukses untuk Produk Anda. 





Fabian Studio -